Senin, 22 Agustus 2016

Ulangan 1


Data Diri Naruto
nama             : Uzumaki Naruto
clan               : Uzumaki
umur              : 13
nama orang tua:

ayah              : minato namikaze                               
ibu                 : kushina uzumaki

kelompok      : - 7
                       - pengejaran sasuke
                       - penyelamatan gaara
                 
muncul           : - manga chapter 1
                     : - anime episode 1

status             : - genin
                       - chunin
                       - hokage ke 7

 Naruto uzumaki adalah ninja asal konoha yang selalu bertingkah konyol. Naruto yang berarti ' badai guntur'.
Dalam cerita naruto selalu hyperaktif dan selalu meresahkan warga karena tingkahnya. Dalam manga naruto merupakan jhinchuriki dari kyubi yyang di segel oleh ayahnya sendiri 12 tahun yang lalu. Naruto yang memiliki cita-cita untuk menjadi hokage dan membuat warga desa mengakui keberadaannya. Naruto yang sebelumnya di benci karena dianggap sebagai pembawa sial bagi warga desa. Naruto memiliki kemampuan yang luar biasa karena memiliki kyubi dalam tubuhnya. dan juga dia mampu menguasai kemampuan hokage ke 4 yaitu rasengan yang di ajari jiraiya. Naruto lulus menjadi genin dan satu tim dengan Sasuke dan Sakura. Naruto menunjukan kekuatannya kepada warga saat bertarung melawan pain dan menyababkan desa hancur dengan tanah, dan untuk membalaskan dendam gurunya.


pada akhirnya naruto di perintahkan oleh hokage untuk belajar mengendalikan kyubi. Setelah berhasil Naruto langsung menyusul teman" nya yang dalam perang melawan madara.
pada akhir cerita naruto berhasil menyelamatkan dunia dengan mengalahkan madara dan kaguya yang di bangkitkan oleh kuro zetsu. dan naruto berhasil menjadi hokage yang ke 7 dan menunjukan semuanya kepada dunia shinobi.











Minggu, 14 Agustus 2016

latihan

tokoh tokoh inuyasha


InuYasha

  • InuYasha (犬夜叉) ialah tokoh utama dalam cerita ini, seorang han'yō (setengan siluman) berasal dari ibu manusia dan ayah seorang siluman. Dengan asal mula dari siluman anjing, InuYasha memiliki pedang hebat yang diwariskan oleh ayahnya yang bernama Tetsusaiga / Tessaiga. Mencari Shikon no Tama (Permata Empat Jiwa) karena ingin menjadi siluman sejati. Sebelum alur cerita dimulai, ia mencintai Kikyo, tapi seiring berjalanya cerita, dia juga mulai mencintai Kagome yang merupakan reinkarnasi dari Kikyo.
Senjata andalannya, Tetsusaiga adalah pedang yang mampu menyerap kekuatan milik lawannya yang lebih kuat jika berhasil menghabisi lawannya tersebut. Inuyasha terus mendapatkan kekuatan baru dengan Tetsusaigannya dan terus melatih pedangnya agar menjadi lebih kuat. Kekuatan akhir yang didapatkannya adalah Meido Zangetsuha dari Tenseiga milik Sesshomaru. Di akhir cerita, ia terlihat menjalin hubungan dengan Kagome Higurashi.





Kagome Higurashi

  • Kagome Higurashi (日暮かごめ, Higurashi Kagome) adalah narator dalam cerita ini. Ia adalah seorang gadis SMP kelas 3 pada masa kini dan merupakan reinkarnasi dari Kikyo di masa lalu. Senjata yang selalu dibawanya adalah busur dan panah. Membawa Shikon no tama dalam tubuhnya yang menjadi incaran para siluman untuk memperkuat diri. Sifatnya berbeda dengan Kikyo namun tetap memperhatikan InuYasha sampai ia menyadari perasaannya sendiri terhadap InuYasha dan selalu cemburu apabila InuYasha bertemu dengan Kikyo. Wajah Kagome dan Kikyo memang identik, tetapi dibedakan dengan cara berpakaiannya dan watak. Kagome dalam anime InuYasha selalu memakai seragam sekolah dan rok mini berwarna hijau dari awal dan akhir cerita, berbeda dengan Kikyo yang selalu memakai kimono sederhana.
Kikyo pernah menyatakan bahwa kekuatan spiritual Kagome lebih besar dibandingkan dirinya. Hanya saja Kagome masih belum mahir memanfaatkan potensi kekuatan spiritualnya.






Miroku

  • Miroku (弥勒) merupakan seorang pendeta Buddha (Hoshi) yang terkena kutukan Lubang Angin (Kazanna) oleh Naraku. Pendeta mesum yang mulai tertarik dengan Sango, dan berjanji bila kutukan lubang anginnya telah hilang, ia akan menikahi Sango. Pada saat Naraku dikalahkan oleh Inuyasha dan Kagome, lubang angin di tangannya menghilang. Ia menepati janjinya untuk menikahi Sango dan mereka diberkati tiga orang anak. Namun sikapnya yang suka berbohong demi mendapatkan upah dan sifat mesumnya tidak pernah berubah.




Sango

  • Sango (珊瑚) adalah salah satu anggota keluarga dari Taijya yang ahli dalam membasmi siluman. Senjata andalannya adalah Hiraikotsu yang terbuat dari tulang-tulang siluman. Keluarganya dibunuh oleh adiknya sendiri yang dikendalikan oleh Naraku saat dipanggil untuk membasmi siluman di sebuah istana. Ia berusaha mencari dan menyelamatkan adiknya dari genggaman Naraku, dan akhirnya ia berhasil menyelamatkan adiknya. Ia sering dibuat marah Miroku selalu merayu wanita dengan kalimat andalannya, "Maukah Kau Melahirkan Anakku?". Dalam humor ceritanya, Sango selalu terlihat memukul kepala Miroku dengan Hiraikotsunya bila ia melihat Miroku merayu gadis lain.





Shippo

  • Shippo (七宝, Shippō) merupakan siluman rubah kecil yang orang tuanya dibunuh oleh siluman petir Hiten dan Manten. Membantu dalam petualangan InuYasha. Selalu bertengkar dengan InuYasha, sifat keduanya sama kekanak-kanakan. Jika dijahili oleh Inuyasha, ia selalu minta perlindungan pada Kagome. Sifatnya yang kekanakkan membuatnya selalu mengomentari hal-hal yang dilihatnya secara blak-blakan, dan hal ini sering mengganggu Inuyasha, karena Inuyasha tidak bisa membantah komentar Shippo yang biasanya selalu benar. Akibatnya Shippo sering sekali terlihat sedang dipukul oleh Inuyasha.





Sesshomaru

  • Sesshomaru (殺生丸, Sesshōmaru) adalah kakak dari InuYasha yang mewarisi pedang pedang milik ayahnya yang bernama Tenseiga. Di awal cerita, dia selalu berupaya untuk membunuh InuYasha dan mengambil Tetsusaiga darinya. Alasan dia membenci Inuyasha adalah karena ia merasa Inuyasha tidak berhak mendapatkan warisan Tetsusaiga dari ayahnya dan menganggap ayahnya lebih menyayangi Inuyasha. Sifatnya irit bicara, dingin, dan menganggap rendah manusia, atau hanyo - termasuk InuYasha dan teman-temannya. Tapi, perlahan-lahan ia berubah setelah bertemu dengan seorang gadis kecil bisu yang menyelamatkannya saat ia sedang luka parah karena Kaze no Kizu Inuyasha. Gadis itu dipungutnya dan diberi nama Rin. Selain itu, ia juga mengijinkan Kohaku, adik Sango mengikutinya. Ia mengakui keberadaan tenseiga pedang penyembuh dengan jurus baru, Meido Zangetsuha. Pada akhirnya, Sesshoumaru memperoleh pedang dari dirinya sendiri, Bakusaiga.








Sabtu, 13 Agustus 2016

InuYasha (manga)


InuYasha (bahasa Jepang: 犬夜叉, 犬 : inu berarti anjing" dan 夜叉 : yasha berarti siluman) merupakan manga dan anime karya Rumiko Takahashi yang juga mangaka Urusei Yatsura, Maison Ikkoku, dan Ranma ½.[2][3]
Judul lengkap dari komik InuYasha ini ialah Sengoku o-togi zōshi InuYasha (戦国お伽草子ー犬夜叉)
InuYasha memiliki genre shōnen aksi petualangan romantis komedi dengan unsur horor dan komedi.
Menceritakan pertualangan InuYasha dan teman-temannya mencari Shikon No Tama serta usaha InuYasha dan Sesshoumaru mengalahkan Naraku.
Di Indonesia, anime ini pernah ditayangkan oleh Indosiar dan Global TV.

Daftar isi

Sinopsis

Cerita berawal di Tokyo, Jepang, seorang gadis SMU bernama Higurashi Kagome. Dia sedang mencari kucingnya Buyo yang jatuh ke sumur keramat, karena adiknya takut untuk masuk. Pada saat Kagome sampai di mulut sumur tersebut, siluman kelabang atau Mukade Joro muncul dari dalam Hone-kui no Ido atau Sumur Pemakan Tulang dan menyerangnya. Siluman tersebut menyerang Kagome yang ternyata memiliki Bola Empat Arwah (四魂の玉 Shikon no Tama) di dalam tubuhnya, dan berkeinginan untuk merebutnya. Kagome kemudian diseret ke dalam masa Sengoku atau Sengoku Jidai. Kagome yang bingung dengan keadaan sekitar yang berubah menjadi hutan, berusaha untuk mencari jalan keluar dan melihat sebatang pohon keramat (Goshinboku), di sana Kagome melihat seorang laki-laki berambut perak dan memiliki kuping yang tidak lazim di atas kepalanya. Kagome yang penasaran lalu mendekati laki-laki tersebut dan memegang kupingnya yang aneh, tiba-tiba ia diserang oleh penduduk desa yang mengira Kagome adalah jelmaan siluman rubah. Kagome kemudian bertemu dengan seorang Miko (biarawati Shinto) tua yang bernama Kaede, dan menyadari bahwa Kagome adalah reinkarnasi dari Kikyo, kakak perempuan Kaede (dan juga biarawati berilmu tinggi) yang telah meninggal dunia dan jasadnya dibakar bersama Shikon no Tama. Kaede menceritakan bagaimana 50 tahun yang lalu, seorang han'yō (setengah siluman) bernama InuYasha berusaha mencuri Shikon no Tama dari Kikyo. Dengan terluka parah, Kikyo berhasil melepaskan panah, untuk menyegel InuYasha dan membuat InuYasha tidur abadi dan tidak bisa dicabut panahnya, kecuali oleh orang yang sekuat Kikyo sendiri. Lalu datanglah Kagome dari masa yang sekarang dan mencabut segel InuYasha yang tertidur, karena siluman Mukade Joro muncul kembali. InuYasha yang bangun kembali, bersikap tidak bersahabat dengan kagome yang mirip dengan Kikyo. Pada suatu hari muncullah sekelompok orang jahat yang mau merebut Shikon no Tama, dan ternyata pemimpin mereka sudah mati dan dirasuki oleh siluman gagak atau Shibugarasu. Karena ingin mengalihkan perhatian Shibugarasu, maka Kagome melempar Shikon no Tama keluar dan akhirnya di telan oleh Shibugarasu sehingga menjadi lebih kuat dan menyerang seorang anak kecil, InuYasha yang tidak sabaran, mengeluarkan jurusnya dan membuat Shibugarasu hancur serta anak kecil itu jatuh ke sungai. Kagome yang menyelamatkannya, lalu melihat Shibugarasu kembali ke wujud semula dengan bantuan Shikon no Tama, dan terdapat kaki Shibugarashu yang tertinggal pada baju anak tersebut, maka kagome melepaskan anak panahnya sambil mengikatkan kaki Shibugarasu ke panahnya, dan berhasillah shibugarasu di panah bersamaan dengan Shikon no Tama sehingga pecahlah Shikon no Tama tersebut sampai berkeping-keping dan terpencar keseluruh tempat. Lalu dimulailah petualangan InuYasha dan Kagome dalam mencari Bola Empat Arwah yang sudah menjadi pecahan. Satu-per satu kelompok InuYasha dan Kagome bertambah, dari Shippo, Miroku, dan yang terakhir Sango bersama Kirara sambil melawan musuh-musuh yang bermunculan.



Selasa, 09 Agustus 2016

NARUTO EPS 670

                  Naruto Shippuden 670 : "Permulaan"

 Pada chapter sebelumnya, Gai menunjukan kekuatan dari gerbang kedelapan Hachimon Tonkou no Jin yang sempat membuat Madara terdesak. Di lain sisi, Naruto terbangun dari tidurnya akibat Kyubi dikeluarkan dari tubuhnya. Dimanakah Naruto akan terbangun?

Waktunya untuk bangkit bagi Naruto!

Naruto tersadar dalam sebuah dimensi yang hampir sama dengan dimensi para Jinchuuriki. Lantai dipenuh oleh air dan keadaan di sekitar tidaklah jelas.

“Dimana aku? Apakah aku sudah… mati?”

Terkejut dan terbata-bata, Naruto perlahan membuka matanya. Ia memperhatikan sekeliling sembari masih terbaring.

Tiba-tiba…

“Mengapa kau berpikir kau sudah mati? Pandangan moralmu tentang kematian berbeda dari waktuku dahulu. Kau pastinya memiliki jiwa yang kuat jika kau menganggap dirimu “mati” dengan mudah, pemula”

Seorang yang terdengar seperti kakek-kakek, berbicara pada Naruto yang baru saja terbangun.

Naruto terkejut melihat kakek itu.

“Siapa kau?”

Naruto memandangi kakek itu dengan muka penasaran, apakah ia musuh atau bukan.

“Itu pertanyaan yang realistik dalam situasi ini, tapi aku sedikit risau bahwa pendapatmu mungkin berbeda dari pendahulumu jika kau mendengar namaku”

Perkataan tersebut sulit dicerna Naruto, tetapi ia semakin penasaran.

Kakek tua itu memakai sebuah jubah putih dengan tongkat hitam ia bawa dan sebuah simbol lingkaran berlapis di belakang jubahnya.

“Aku adalah seorang yang membawa kedamaian dan tata tertib.. Namaku adalah Hagoromo.”

Seorang kakek melayang mengejutkan Naruto. Ia membawa sebuah tongkat hitam khas dari para pendeta berwarna hitam. Kakek itu memiliki jenggot yang panjang sepinggang dengan muka yang keriput dan sebuah simbol yang ada di punggungnya juga terdapat pada dahinya.

Kakek itu duduk bersila melayang di atas air dengan posisi seperti bertapa dan mata tertutup. Bola-bola hitam mengelilingi kakek itu di bawahnya.

Naruto terkejut melihat kakek yang aneh itu dan terdiam sesaat memandangi dengan muka tidak percaya.

“Reaksimu.. Aku sudah sebagian memprediksi bahwa kau akan bereaksi seperti itu”

“Maaf, kakek, tapi aku…”

Naruto masih memandang kakek itu seperti tidak percaya.

[Aku tidak begitu mengerti apa yang ia bicarakan… Seperti selayaknya orang tua yang suka menasihati orang-orang!]

Naruto berpikir muram dan sepertinya ia memang tidak mengerti apa yang kakek itu bicarakan.

“Baiklah kalau begitu…”

Kakek itu membuka matanya menatap Naruto. Naruto sungguh terkejut melihat mata kakek itu.

“Ah! Matamu!! Rinnegan!!”

Kakek itu pun sedikit terkejut mendengar perkataan Naruto. Ia sepertinya tidak mengira kalau Naruto bisa tahu matanya itu.

“Kau hebat dalam menganalisa seseorang. Aku harap kau juga akan bisa mengerti keadaan realistikmu yang sekarang…”

Kakek itu kembali tenang dan ia melanjutkannya lagi.

“Kau belumlah mati… Ini adalah dunia yang berada di dalam pikiranmu. Aku mengerti ketidaksabaranmu, tetapi tidak ada gunanya sekarang untuk tergesa-gesa… Oleh karena itu…”

Naruto semakin memandang kakek itu dengan penasaran dan berpikir yang aneh-aneh.

[Kakek ini bukan musuh, kan? Tapi…]

Tiba-tiba saja dari keheningan, Naruto berteriak tidak jelas pada kakek itu.

“Hentikan saja itu! Tidak bisakah kau bicara dengan cara yang bisa aku mengerti!!?”

“Aku adalah anakhronisme… Waktu yang mengalir semakin lama membawa perubahan penting dalam budaya, tradisi, pandangan, dan moral orang-orang. Kapanpun aku berkelana waktu untuk bertemu dengan seorang “transmigran”, aku bisa dengan jelas merasakan ketidaksesuaian dalam nilai-nilai kita…”

Naruto mulai kesal mendengarkan perkataan kakek itu. Tetapi, kakek itu tetaplah melanjutkannya.

“Aku juga bisa secara metodis mempelajari budaya dan bahasa yang baru, tetapi…”

Tiba-tiba Naruto berteriak lagi pada kakek tua itu.

“Dahhh!!!! Bisakah kau diam!!! Aku tidak punya waktu untuk mendengarkan apa yang beberapa orang tua yang aneh harus katakana!!”

Walaupun begitu, kakek tua itu tetap menjawabnya dengan santai.

“Pencarian kata-kata… Dan apapun tentang belajar adalah ambigu. Jika kau tidak bisa saling mengerti karena sulit untuk mencari definisi… Aku akan harus mencatat itu dalam catatan pengetahuan idealistik dan materialistikku berpikir dan berbicara dengan cara yang sederhana”

Naruto semakin malas menanggapinya. Ia sepertinya sama sekali tak mengerti pembicaraan kakek itu.

“Apa kau alien atau sejenisnya? Aku tahu kalau kau telah mendapat beberapa karisma, tapi…”

Tiba-tiba, kakek itu merubah cara bicaranya.

“Yah, bukankah itu terlalu berlebihan? Aku seorang alien? Hahaha! Aku pikir itu juga bisa dianggap… Dan juga…”

Naruto memunculkan wajah yang sungguh terkejut mendengar itu.

“Eh!?”

“Kau masih tidak mengerti? Aku tidak mengira pembicaraan kita menjadi sangat kompleks…”

Naruto menjawab dengan tertawa sekarang, mendengar gaya bicaranya mulai berubah.

“Oh tidak, caramu berbicara sekarang sudah baik! Aku akhirnya mengerti! Aku hanya terkejut karena tiba-tiba itu semua berubah!”

Naruto semakin merasa senang sekarang.

Kakek tua itu hanya menanggapinya lagi dengan tenang.

“Oh, benarkah? Kalau begitu, aku akan bicara dengan cara ini, ok? Ya!”

Tawa seperti jahil tampak pada Naruto yang mendengar cara berbicara kakek tua itu sekarang.

“Ah! Tapi… Itu terdengar menyeramkan karena caramu berbicara tidak sesuai dengan wajahmu…”

Naruto mulai berpikir buruk juga terhadap orang tua itu.

[Karismamu benar-benar lenyap…]

“Aku pikir kau seharusnya menghilangkan perasaan yang kompleks itu… Kalau tidak, kau terdengar seperti orang idiot..”

Naruto melanjutkan dengan masih tertawa sedikit.

Kakek tua itu hanya tenang saja bertapa di udara.

“Bukankah itu terlalu berlebihan? Siapa yang kau panggil idiot! Baiklah… Sepertinya begitulah caraku akan bicara sekarang. Apa ini lebih baik?”

“Itu!!! Ok!! Cara itu lebih baik!! Uhm… Aku pikir aku mengerti”

Tiba-tiba, Naruto berteriak menunjuk kakek tua itu, sepertinya ia sudah menemukan cara bicara kakek tua itu yang enak.

Naruto menjadi tenang kembali.

“Uff… Kita akhirnya bisa bicara. Ngomong-ngomong, siapa kau? Jika kau tahu tentang tempat ini, kalau begitu bisakah kau beri tahu aku cara untuk keluar dari sini?”

“Jangan tanya aku banyak hal secara bersamaan… Aku berasal dari masa lalu, aku telah mati. Aku adalah pendeta yang dalam bentuk chakra mengapung, berkelana dari generasi ke generasi untuk melihat seperti apa Ninshuu nanti.”

Kakek tua itu melanjutkan untuk menjawab pertanyaan Naruto itu.

“Namaku adalah Hagoromo, dan merupakan pencipta Ninshuu… Aku juga dikenal sebagai Rikudo Sennin.”

Setelah kakek tua itu berkata seperti itu, Naruto terkejut dengan panggilannya itu. Ia teringat tentang apa yang Nagato dan Jiraiya katakana pada dirinya.

“Eh!? Orang itu adalah orang yang Sennin mesum dan Nagato bicarakan!?”

Rikudo Sennin sedikit terkejut karena Naruto telah tahu dirinya.

“Oh, kau tahu tentangku?”

Naruto semakin bersemangat karena ia bertemu dengan orang yang ada dalam legenda, walaupun awalnya ia terlihat bodoh.

“Kau adalah seorang yang menciptakan Ninjutsu di awal waktu, bukan begitu?”

Rikudo Sennin melanjutkan penjelasannya dan mulai mengeluarkan tongkat yang dibawanya itu. Tongkat itu terlihat seperti gabungan tongkat Madara dan Obito dahulu.

“Bukan Ninjutsu, Ninshuu. Ninshuu ku dibentuk untuk menciptakan harapan. Jangan campurkan dengan Ninjutsu, itu dibuat untuk menciptakan perang.”

“Bagaimanapun juga, jika kau adalah pertapa itu, banyak hal yang ingin kutanyakan.. Tapi sekarang..”

Sebelum Naruto selesai bicara, Rikudo Sennin mencelupkan tongkatnya ke dalam air. Terlihat gelombang air itu mengarah ke Naruto.

Naruto terkejut melihat sesosok yang tergambar dalam bayangan gelombang air itu.

“Kau mengingatkanku dengan anakku, Ashura…”

Rikudo Sennin melanjutkan penjelasannya dan terlihatlah gambar anak kedua Rikudo Sennin dengan pakaian yang sama dengan Rikudo Sennin. Terdapat 6 tomoe juga yang tergambar pada kerah pakaiannya yang terlihat seperti pakaian tradisional Jepang.

“Bagaimanapun juga, sekarang adalah waktu yang tepat. Ada sesuatu yang aku harus percayakan padamu.”

Naruto semakin terbingung dengan keadaan itu.

“Ashura? Percayakan? Hentikan berbicara hal yang aneh dan keluarkan saja aku dari sini!!”

“Maafkan aku, tapi itu bukan sesuatu yang bisa kulakukan.. Itu tergantung pada orang-orang di luar lakukan padamu.. Aku hanya bisa memberitahumu..”

Rikudo Sennin menjawab Naruto.

Tetapi, jawaban itu sedikit membuat Naruto kecewa.

“Sekali lagi, aku tidak bisa mengerti kau…!”

“Intinya sekarang tidak ada gunanya bagimu untuk rewel…”

Naruto hanya menggerutu mendengar itu.

“Oleh karena itu aku akan bertanya padamu.. Tidak, kau harus bertanya padaku. Pertama-tama tentang ibu dan anakku…”

Naruto hanya terlihat kesal mendengar perkataan Rikudo Sennin itu.

Naruto hanya terlihat kesal mendengar perkataan Rikudo Sennin itu.

Sebuah bayangan seorang putri dengan pakaian tradisional Jepang muncul di bayangan air. Terdapat dua buah tanduk pada kepalanya dan tata rias wajah yang tidak biasa.

“Ibuku, Kaguya Ootsutsuki, datang ke tanahmu dari tempat yang jauh. Dia datang untuk mengambil buah dari Pohon Suci. Itu adalah Pohon Suci yang bisa kau lihat juga pada perang ini.. Buahnya terbuat dari chakra”

Bayangan air berubah menjadi Shinjuu yang mengeluarkan sebuah buah.

Lalu bayangan itu berubah lagi dengan Kaguya yang mengeluarkan seluruh kekuatannya.

“Kaguya memakan buah itu dan dengan kekuatan yang ia dapat dia bisa menguasai seluruh tanah ini.”

Naruto mulai membuka mulutnya untuk bertanya.

“Darimana Kaguya berasal? Apakah ia lebih kuat darimu? Itu memang benar jika ibu marah akan terlihat mengerikan!”

“Darimana ia berasal tidaklah penting. Dia sungguh kuat, lebih kuat dari siapapun juga.”

Rikudo Sennin menjawabnya dengan jelas.

“Orang-orang memanggil ibuku dengan sebutan Dewi Kelinci atau Iblis… Mereka memujanya dan takut padanya. Kaguya melahirkan dua orang anak. Aku adalah salah satu dari mereka.”

Bayangan air berubah lagi menjadi bayangan dimana dua orang bayi tertidur di hadapan Kaguya.

“Untuk menyesali dosa ibu kita, saudaraku dan aku… Bertarung melawan Juubi, yang merupakan jelmaan dari Pohon Suci, dan menyegelnya di dalam tubuh kita. Pohon Suci itu berusaha untuk mendapatkan kembali buah chakra yang telah dicuri darinya.”

Bayangan berubah lagi dimana terdapat dua orang melawan Juubi.

“Selanjutnya, aku juga memiliki dua orang anak. Aku menamai yang tertua dengan Indra dan yang termuda dengan Ashura, dan aku mengajari mereka Ninshuu”

Bayangan berubah lagi, Rikudo Sennin memiliki dua orang anak dimana latar belakang anak-anak itu berbeda. Yang tua terdapat simbol bulan sabit dan yang muda terdapat simbol lingkaran penuh.

“Namun, mereka memiliki satu perbedaan yang besar. Yang satu memiliki gen chakra kuatku dan yang satu tidak… Perbedaannya begitu sangat ekstrim.”

“Akan menjadi kompleks lagi dengan kata lain?”

Naruto mulai mengerti dan mulai angkat bicara lagi.

“Dasarnya.. Yang unggul kakak tertua Indra.. dan yang tidak bisa apa-apa Ashura.”

Bayangan menampakan dua wajah anak itu, yang tertua memilik mata Sharingan dan yang muda terlihat biasa saja.

“Tidak bisa apa-apa.. Walaupun begitu, dia adalah anak dari Rikudo Sennin…”

Naruto menanggapi panggilan itu dengan menyesal.

“Mungkin, seharusnya aku tidak mengatakan ini tapi… Tidak masalah sebaik apa orang tua.. Anaknya belum tentu mewarisi potensial mereka. Aku pikir kau tahu sesuatu tentang itu. Karena kau begitu banyak kesamaan seperti itu, bukan, Naruto?”

Naruto terlihat menyesali apa yang memang terjadi pada dirinya. Dia terlihat lemas mendengar hal itu.

“Aku memang memiliki perasaan itu…”

Tetapi, Rikudo Sennin tersenyum kecil mendengar perkataan itu.

“Kau benar-benar mengingatkanku pada Ashura… Hal-hal yang kau lakukan juga..”

Naruto terkejut mendengar perkataan Rikudo Sennin.

“Hm? Hal-hal yang kulakukan?”

Rikudo Sennin kembali melanjutkannya. Sepertinya, Naruto dan Rikudo Sennin mulai duduk bersampingan sekarang.

“Indra dan Ashura berjalan di jalan yang berbeda. Indra, semenjak kelahirannya, memiliki mata yang kuat dan semangat pertarungan. Dia dipanggil seorang jenius. Dia melakukan semuanya sendiri dan mengerti bahwa kekuatannya itu special dan berbeda dari yang lain. Dia juga menyadari kalau kekuatan bisa membuat apapun menjadi kenyataan.”

Bayangan muncul lagi dimana kakak tertua mulai bertumbuh dengan kekuatan dan mata yang kuat.

“Di posisi lain, Ashura tidak bisa melakukan apapun dengan baik, semenjak ia masihlah anak-anak. Dia tidak bisa melakukan apapun dengan sendiri. Untuk memiliki kekuatan yang sama dengan kakaknya, ia butuh usaha yang lebih dan harus bekerja sama dengan orang lain. Dan…”

Bayangan berubah lagi dimana anak yang termuda berkumpul dengan banyak orang di belakangnya.

“Dengan penderitaan dan kerja keras, chakra di dalam tubuhnya berkembang.. Dan dia mendapat kekuatan yang sama dengan kakaknya. Dia juga mengerti bahwa dengan bekerja sama dan membantu orang lain adalah apa yang membuatnya kuat. Dia mengerti apa yang dimaksud dengan mengasihi orang-orang dan menyadari bahwa cinta bisa membuat segalanya terwujud.”

Terlihat Ashura dengan orang-orang di belakangnya. Ashura berada di bawah kaki Naruto seperti sebuah bayangan Naruto pada gambaran air itu.

“Dengan cara Ashura hidup.. Aku melihat kemungkinan baru. Aku memecah kekuatan Juubi yang berada di dalam tubuhku.. Dan memberi nama pada setiap bagian. Aku percaya dengan hubungan yang dikenal dengan kerja sama adalah kekuatan yang sebenarnya.”

Bayangan berubah dimana Rikudo Sennin berdiri di tengah para Bijuu. Naruto mengingat masa-masa itu lagi, masa-masa ketika ia berteman dengan semua Bijuu.

Rikudo Sennin melanjutkan lagi.

“Aku juga membuat Ashura sebagai penerus Ninshuu, jadi dia bisa memimpin semuanya. Dan berpikir bahwa kakaknya, Indra, mau bekerja sama juga. Namun…”

Naruto terkejut dengan perkataan Rikudo Sennin.

“Indra tidak menerimanya. Dan itu awal dari perang yang panjang..”

Terlihat lagi, Ashura dengan chakra yang mirip chakra Kyubi Naruto, hanya saja chakra itu berbentuk seperti Susano’o. Chakra itu memiliki enam tangan yang dimana masing-masing mengeluarkan Bijuudama. Chakra itu juga berwajah dua, depan dan belakang.

Di sisi lain, terlihat juga Indra menggunakan Susano’o yang sama seperti milik Madara.

“Walaupun tubuh mereka hancur, chakra mereka tidaklah lenyap dan berpindah melalui waktu.. Tanpa batas..”

Naruto terlihat ketakutan mendengar cerita itu, dia hanya tertawa kecil dan terlihat keraguan dalam dirinya.

“Terlihat seperti dirasuki hantu. Jadi, siapa yang mereka rasuki sekarang?”

“Kau, Naruto.”

Mendengar itu, Naruto terkejut.

Terlihat di belakangnya, bayangan dari chakra Ashura yang seperti cermin bagi Naruto.

“Saudara termuda, Ashura, bereinkarnasi menjadi dirimu”

Rikudo Sennin melanjutkan perkataannya yang membuat Naruto terkejut.

Ternyata, Naruto adalah penerus dari Ashura…!?

Senin, 01 Agustus 2016

Anime Naruto Uzumaki


Gan coba tebak siapa pemilik susanoo dibawah!




Jujur saja bro pasti kalian menunggu episode ini kan?